Sejarah Musik Klasik

Sejarah Musik Klasik – Apa yang terlintas di pikiran anda jika mendengar istilah musik klasik. Bagi sebagian orang musik klasik adalah musik yang sudah tidak populer saat ini. Pengertian ini jelas tidak sepenuhnya salah karena memang tidak banyak orang yang memiliki pengetahuan tentang sejarah musik klasik secara mendetail saat ini.

Saat belajar di sekolah, pada umumnya akan mempelajari mengenai musik, walaupun tidak terlalu mendalam. Dan bukan tidak mungkin jika sejarah musik klasik tidak dipelajari di bangku pendidikan.

Bagi seseorang yang mempelajari musik Barat sebagai ilmu Mayornya, jelas istilah musik klasik akan menuntun pemikirannya menuju ke sebuah era tertentu. Pada dasarnya, musik klasik (ditulis dengan k kecil) merujuk pada musik dari era Yunani Kuno, Abad Pertengahan (Medieval), Renaisans, Barok-Rokoko, Klasik, Romantik, dan Modern.

Namun istilah Musik Klasik (dengan K besar) seharusnya merujuk kepada Musik pada era Klasik kira-kira awal abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Jadi ada perbedaan antara musik klasik (huruf kecil) dan Klasik (huruf besar), yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang.


Sejarah Musik Klasik

Sejarah Musik Klasik

Baca Juga: Teknologi Perkantoran

Sejarah musik Klasik menjadi era terpenting dalam sejarah musik Barat. Sebab pada era musik Klasik lah seluruh tatanan musik mampu dijelaskan secara rasional. Penggunaan tonalitas (sistem nada dasar yang saat ini kita gunakan), penulisan notasi balok yang baku, dinamika yang jelas, klasifikasi tempo, bahkan improvisasi yang dilakukan solis tertulis dengan sangat detail.

Peranan komponis dan tokoh besar pada era musik Klasik membuat semua jenis musik dapat ditranskripsikan dalam tulisan yang mampu dikenali oleh seluruh musisi di seluruh penjuru dunia sampai kapanpun.

Berbicara mengenai industri, sejarah musik Klasik tidak lepas dari kemajuan teknologi dan industri pada masa itu. Awal abad ke-18 merupakan momen dimana para ilmuwan berlomba – lomba untuk menemukan sesuatu yang baru.

Contohnya saja dalam perubahan penggunaan tenaga hewan (kuda) diganti dengan mesin mekanik tenaga uap. Hal ini juga ditemukan dalam industri musik dengan dikembangkannya harpsichord (alat musik tekan pada era Musik Barok) menjadi Piano-Forte (nama asli instrumen piano). Alat musik lain seperti instrumen gesek dan tiup juga berkembang seiring dengan kemajuan industri saat itu.

Sedikit bergeser pada pembahasan Orkestra, format musik di era musik Klasik menjadi lebih megah dibandingkan era Barok. Tadinya musik hanya berfokus pada format kecil saja, pada era musik Klasik terjadi transformasi yang cukup signifikan. Mungkin dengan perubahan inilah musik Klasik hingga saat ini tetap dikenal sebagai musik yang megah.

Walaupun pada era Romantik musik disajikan dengan jauh lebih megah, ekspresif, dan variatif, namun peranan dalam tatanan musik terbesar tetap ada pada era musik Klasik.

Namun, perkembangan dan sejarah musik Klasik juga tidak melupakan era terdahulu yaitu era musik Barok dengan Johann Sebastian Bach sebagai tokoh besar pada era musik Barok. Keterkaitan ini bersifat personal karena tokoh-tokoh besar pada era musik Klasik memiliki hubungan musikal yang erat dengan karya dan konsep musik Johann Sebastian Bach.


Mengapa Musik Klasik Masih Populer?

Mengapa Musik Klasik Masih Populer

Baca Juga: Unsur Unsur Administrasi Perkantoran

Lalu mengapa musik Klasik masih dipelajari bahkan karyanya masih dimainkan hingga saat ini?. Jelas dikarenakan musik Klasik sangat rasional dan terhitung. Alhasil, konsep pola berpikir pada era Klasiklah yang sampai saat ini masih kita gunakan dalam menganalisa musik apapun.

Selain itu, musik Klasik memiliki standar yang baku sama halnya dengan arsitektur pada masa itu. Hal ini dapat dilihat dari tiga bentuk musik pada era musik Klasik yang tidak jauh dari Sonata, Concerto, dan Symphony.

Melompat ke era Modern (sekarang), ketertarikan komposer Modern terhadap musik Klasik sangatlah besar. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya genre neo-classical, dimana musik Klasik dimainkan dengan instrumen modern seperti gitar elektrik, keyboard, dan bahkan dimainkan dalam format combo band. Bentuk musik pada musik Klasikpun juga diterapkan dalam lagu-lagu modern.

Dengan demikian ada baiknya jika mempelajari sejarah musik Klasik terlebih dahulu. Melihat keteraturan dalam musik mampu mendidik kemampuan musikal seseorang dari segi kognitif. Selanjutnya, barulah beranjak ke musik modern seperti pop-jazz dimana afektif lebih ditekankan dalam musik ini.

Pembahasan mengenai sejarah musik Klasik tentunya tidak berhenti sampai disini karena ada kaitannya dengan beberapa tokoh Klasik yang membuat musik Klasik menjadi sangat agung. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di halaman Peter de Vries Guitar yang membahas tentang pembelajaran dan pengetahuan musik.

Sekedar informasi, penulis merupakan seorang gitaris dan produser musik yang saat ini sedang menempuh studi Musikologi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Lewat tulisan ini, penulis hendak berbagi pengetahuan mengenai musik dengan lebih detail.

1 komentar untuk “Sejarah Musik Klasik”

  1. Andini S. Salabila

    Wahh ternyata sejarah musik klasik lumayan seru ya untuk dibaca. Dari sini saya mengetahui hal baru bahwa disebutkan ada perbedaan dari musik klasik (dengan huruf kecil) dan musik Klasik dengan huruf besar. Saya juga jadi mengetahui tentang era musik Barok dan era musik Romantik. Terimakasih atas pengetahuannya kak 🙂

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top